Template by:
Free Blog Templates

Welcome To IT WORLD XI IPS 1

Sabtu, 06 Maret 2010

Wow, Diprediksi Ada 50 Milyar Koneksi di 2020!

 

BANDUNG, KOMPAS.com - Berkembangnya teknologi informasi semakin memudahkan manusia dalam mengakses informasi. Misalnya, makna istilah yang baru atau asing bagi seseorang dapat mudah ditemukan hanya dengan mengetikkan rangkaian hurufnya di search engine. Internet menjadi konsumsi yang tak terelakkan. Diperkirakan, pada tahun 2020 ada 50 miliar koneksi yang akan tercipta.
Customer Technology Director Ronni Nurmal mengatakan angka signifikan ini bukan soal pertambahan jumlah penduduk atau manusia namun setiap orang akan memiliki sejumlah koneksi khusus dalam kehidupannya.
"Misalnya, satu orang punya koneksi komunikasi melalui mobile phone, dari teknologi yang sama dia bisa mengontrol pintu dan lampu di rumahnya dari mana saja," tuturnya Media Workshop Ericsson dan Gathering di Hotel Sheraton Bandung, Jumat (5/3/2010).
Selain bisa mengontrol rumahnya melalui koneksi internet, orang juga akan tertolong untuk mengelola bisnisnya dengan lebih efisien dan bisa bertahan dengan metode baru menjaga keselamatan dan keamanan.
Ronni menekankan capaian 50 miliar koneksi itu bukan mimpi karena pada tahun 2010 saja tercatat sudah ada 7.5 miliar koneksi. Bayangkan saja, setiap orang sekarang tidak hanya memiliki satu subscribtion, misalnya satu nomor mobile phone. Paling tidak, satu orang memiliki dua nomor yang terkoneksi dengan jaringan. Dari jaringan itu, mereka menggunakan berbagai koneksi, misalnya internet banking atau home office.
Sementara itu, di masa depan, metode telemedicine juga akan membuat target semakin riil untuk dicapai. Dengan telemedicine, kondisi kesehatan bisa dipantau dan diawasi oleh dokter melalui online karena riwayat kesehatannya tercatat rapi.

Untuk mewujudkannya, Ronni menambahkan butuh jalan tol untuk menampung segala aplikasi yang dibutuhkan di berbagai macam koneksi. Teknologi mobile broadband Long Term Evolution (LTE) atau yang dikenal dengan 4G menjadi solusinya.
Di sejumlah negara, pengembangannya serius. Di Indonesia, perwujudannya masih jauh dari harapan jika pemerintah tidak berkeinginan segera melakukan pengaturan.




0 komentar:

Posting Komentar